Text
Pesan dakwah dalam film kartun Adit Sopo dan Jarwo Episode "Denis Sakit Sampai Nylekit"
Serial-serial kartun animasi yang tayang di televisi kebanyakan tidak bertemakan pendidikan Islam, hal ini membuat orang tua muslim bingung. Ingin melarang anak menonton serial kartun tersebut, namun orang tua tidak memiliki alternatif tayangan yang posistif atau tayangan yang baik daripada kartun. Menyadari kebutuhan hiburan anak-anak yang mendidik untuk ditonton di televisi, anak bangsa memberikan ide dan kreatifitasnya dengan menciptakan serial kartun, yaitu salah satunya kartun Adit, Sopo & Jarwo. Kartun ini cukup inovatif, oleh karena itu diharapkan akan diketahui apa saja pesan dakwah yang tersirat dari dalam serial tersebut melalui penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan dianalisis menggunakan teori semiotika Ferdinand de Saussure yang berfokus pada dua bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan pertanda (signified) untuk mengupas pesan- dakwah yang terdapat pada serial kartun Adit Sopo dan Jarwo episode "Denis Sakit Sampai Nylekit".
Film Adit dan Sopo Jarwo dalam setiap episodenya mengandung pesan-pesan dakwah yang dapat menjadi pelajaran yang baik bagi masyarakat. Sebagai film yang peduli dengan pendidikan film Adit dan Sopo Jarwo banyak menggambarkan tentang kehidupan yang ada pada masyarakat seperti, keyakinan (ketauhidan), tolong menolong, simpati, atau tawakal dan lain sebagainya. Jalan cerita tidak hanya mampu menjadi penghibur, tetapi film ini juga mampu menjadi sarana edukasi dan inspirasi bagi masyarakat yang menontonnya. Sehingga dengan banyaknya nilai- nilai positif yang dikandung dalam film tersebut dapat menghasilkan efek yang positif pula bagi pemirsanya.
Tidak tersedia versi lain