Text
Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membangun sikap spiritual dan sikap sosial di SMA Pawyatan Daha Kediri
Terlihat jelas di SMA Pawyatan Daha sendiri siswa siswinya masih kurang memiliki sikap spiritual dan sosial. Maka dari itu, guru Pendidikan Agama Islam berupaya untuk menanamkan sikap spiritual dan sosial pada siswa dan siswinya untuk di terapkan di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul "Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Sikap Spiritual Dan Sosial Di SMA Pawyatan Daha Kediri". Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membangun sikap spiritual dan sosial siswa di SMA Pawyatan Daha Kediri 2) Apa saja faktor - faktor yang mendukung dan menghambat upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membangun sikap spiritual dan sosial siswa di SMA Pawyatan Daha Kediri 3) Apa saja kegiatan agama dan kegiatan sosial di SMA Pawyatan Daha Kediri
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, metode wawancara dan dokumentasi. Menganalisa data dengan menggunakan deskriptif kualitaif yaitu berupa data-data yang tertulis atau wawancara secara lisan dari seseorang yang dalam penelitian ini (informan), serta perilaku yang diamati.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya guru membangun sikap spiritual dan sikap sosial, Melaksanakan sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah, Mengadakan kegiatan pondok ramadhan dan membaca Al-Qur'an, Menerepkan kebiasaan 5 S (salam, senyum, sapa, sopan dan santun), Menghormati orang lain yang beribadah sesuai dengan agamanya, Menjaga lingkungan di sekitar rumah, sekolah dan masyarakat.
Faktor pendukung guru dalam membangun sikap spiritual dan sikap sosial Adanya kemauan dan kesadaran siswa, Rasa tanggung jawab guru Pendidikan Agama Islam, Pergaulan siswa, Sarana prasarana. Sedangkan faktor penghambat guru dalam membangun sikap spiritual dan sikap sosial yakni Latar Belakang Keluarga, Latar Belakang Masyarakat, Kurangnya kerja sama antara guru Pendidikan Agama Islam dengan guru mata pelajaran umum, dan Pengaruh teknologi.
Kegiatan keagamaan yang ada di sekolah yakni, Shalat Dhuha, Shalat Dzuhur, Shalat Jumat, Infaq, dan Istighosah. Sedangkan kegiatan sosial yang ada di yakni Melibatkan peserta didik langsung dalam proses pembagian daging kurban saat perayaan hari raya Idul Adha, Siswa diikut sertakan dalam kegiatan pembagian zakat, dan Kegiatan 1 Muharram yakni Santunan yang mana pada ini guru dan siswa diharuskan menyisihkan hartanya untuk diberikan.
Tidak tersedia versi lain