Perpustakaan IAIN Kediri

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Login Staf
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title
Penanda Bagikan

Text

Praktik hutang piutang bersyarat antara nelayan dan tengkulak perspektif fiqh muamalah (studi kasus di Desa Gisik Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo)

ANA AFIKA MAKHMUDAH - Nama Orang;

Hutang piutang adalah salah satu bentuk muamalah yang akadnya merupakan akad tabarru' yang bertujuan hanya untuk tolong menolong tanpa ada syarat dan imbalan dan pihak yang berhutang. Hutang piutang dapat diartikan pemberian harta kepada orang lain untuk dimanfaatkan untuk kemudian dikembalikan sesuai dengan yang dipinjam tanpa ada tambahan apapun Hutang piutang yang terjadi di Desa Gisik Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan oleh nelayan dan tengkulak merupakan hutang piutang yang didasarkan pada saling percaya satu dengan yang lain. Tidak diberlakukan jatuh tempo. Namun, mensyaratkan nelayan untuk menjual hasil tangkapan laut salah satunya adalah udang kepada tengkulak selama hutang tersebut belum lunas. Dalam penjualan udang harga yang ditentukan oleh tengkulak antara nelayan yang tersangkut hutang dan yang tidak tersangkut hutang selisih berkisar 5000 rupiah perkilo

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Menggunakan metode pengumpalan data dengan deep interview kepada sumber primer yakni nelayan dan tengkulak serta dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum dari hutang piutang yang terjadi di Desa Gisik Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo dilihat dari sudut pandang fiqh muamalah

Hasil penelitian yang di dapat dari Desa Gisik Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, hutang piutang bersyarat yang terjadi antara nelayan dan tengkulak dilakukan di awal akad dan syarat itu memberikan nilai lebih kepada tengkulak, sehingga jika dilihat dari sudut pandang fiqh muamalah syarat tersebut termasuk dalam syarat fasid yang mufsid. Yakni, syarat yang sifatnya menguntungkan bagi orang yang menghutangi.


Ketersediaan
#
Perpustakaan IAIN Kediri (Rak koleksi skripsi) KS HES-19 010
1933010
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
KS HES-19 010
Penerbit
Kediri : IAIN Kediri., 2019
Deskripsi Fisik
xvii, 65 hlm., 29 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
KS HES-19
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Penelitian (Skripsi)
Subjek
Fiqh muamalah
Hutang piutang bersyarat
Info Detail Spesifik
A-
Pernyataan Tanggungjawab
Mahasiswa S1 (931200415)
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan IAIN Kediri
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?