Text
Term ZAUJAH dalam Al-Quran: telaah peran, serta posisi ganda seorang Zaujah
Onentasi Wanita dari Masa Kemasa yakni sebelum Islam datang tentang kondisi wanita pada abad yang lampau ditinjau dari segi banyaknya kesewenang wenangan, pelecehan dan penghinaan yang ada di seluruh negara. Setelah Islam datang wanita diizinkan untuk memiliki paspor dan bepergian tanpa izin dari kerabat laki-laki. Wanita memiliki kebebasan dalam berpendapat pendidikan sosial serta hal lamnya. Selama masih dalam batas norma hukum dan agama. Disini penulis mengambil tema zaujah dalam al-Qur'an sebagai bahan untuk menjawab problematika itu. Hal tersebut membuka pertanyaan mengenai bagaimana term zauj dalam al-Qur'an, kemudian bagaimana konstektualisasi term ng dalam kehidupan manusia saat ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka (Library Research) Adapun teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, yaitu mencari dan mengumpulkan data primer maupun secunder Data peimer yang digunakan adalah ayat-ayat al-Qur'an dan tafsirnya, sedangkan data sekunder adalah hal-hal yang berkaitan dengan tema di atas. Analisa data menggunakan analisis ist, semantik dan metode maudhu'i
Hasil penelitiannya adalah 1. Lafadz zaujah berasal dari kata "zauj" yang berarti pasangan. Namun Zaujah sendiri memiliki arti pasangan perempuan (Istri). Al-Qur'an selalu menggunakan kata "zauj ataupun "azwaja" yang disebut disana. Penyebutan mengenai zauj disebut sebanyak 81 kali dan zaujihi disebutkan sebanyak 9 kali. Dalam bentuk jama' mudzakar salim lafad zaujaha disebutkan sebanyak 18 kali, kemudian dalam bentuk kata jamak taksir berupa kata azwaja sebanyak 17 kali. Kata dan "zauj" dan "azwaja" digunakan untuk merujuk pada makna: pasangan, suami ataupun istri. 2. Peran sosial (Wanita bekerja) memang tidak ada larangannya, tapi meskipun tidak ada larangan bagi wanita untuk bekerja, hendaknya jenis pekerjaan itu tidak diharamkan dan tidak mengarah pada perbuatan haram. Seorang istri bekerja diluar rumah dapat dilakukan apabila perannya menjadi seorang istri dan juga seorang ibu terpenuhi Istri tidak melalaikan tugasnya, tetap mengutamakan perannya sebagai seorang istri dan ibu dan juga menjaga rasa malu serta tidak berkhalwat dengan lawan jenis secara berlebihan.
Tidak tersedia versi lain