Text
Hierarki Kebutuhan dalam Pemikiran al-Shaṭibi dan Relevansinya dengan Kajian Ekonomi Islam Kontemporer
Catur Wulan Sari, Dosen Pembimbing Ahmad Syakur, Lc., M.EI. dan Dr. Jamaluddin A. Kholiq, MA.: Hierarki Kebutuhan dalam Pemikiran al-Shaṭibi dan Relevansinya dengan Kajian Ekonomi Islam Kontemporer. Sharī’ah, Ekonomi Sharī’ah, STAIN Kediri, 2014.
Kata kunci : Hierarki Kebutuhan, al-Shaṭibi, Ekonomi Islam Kontemporer.
Manusia dalam kehidupannya pasti memerlukan sesuatu untuk dapat berfungsi secara sempurna dalam kehidupannya. Pemenuhan kebutuhan yang ingin dicapai yaitu pemenuhan kebutuhan yang membawa maslahah di dunia dan di akhirat. Al-Shaṭibi salah seorang ulama maliki, meletakkan kebutuhan berdasarkan hierarki. Peletakkan hierarki tersebut ditujukan untuk mencapai kemaslahatan. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan dan menganalisa, hierarki kebutuhan dalam pemikiran al-Shaṭibi dan bagaimana relevansinya dengan ekonomi Islam Kontemporer.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi pustaka (library research). Teknis analisis data dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan deskriptif analitik yaitu dengan memaparkan konsep hierarki kebutuhan dari perspektif al-Shaṭibi dan juga memaparkan tentang relevansinya dengan ekonomi Islam kontemporer. Sumber data primer diperoleh dari buku-buku yang berkaitan langsung dalam penelitian ini. Yakni, kitab yang dikarang oleh al-Shaṭibi, yaitu al – Muwāfaqāt fī Uṣūl al-Sharī`ah. Adapun data sekunder yang digunakan adalah literatur – literatur yang memuat biografi al-Shaṭibi dan juga pemikiran-pemikirannya, kajian yang berada di internet, juga beberapa buku dan artikel yang ditulis bukan oleh al-Shaṭibi.
Hasil yang didapat dari penelitian ini, bahwa hierarki kebutuhan dalam pemikiran al-Shaṭibi adalah meletakkan ḍarūriyat (kebutuhan primer), diatas ḥājiyat (kebutuhan sekunder), dan meletakkan ḥājiyat, diatas taḥsῑniyat (kebutuhan tersier). Dalam Ḍarūriyat juga harus mampu meletakkan kebutuhan terpenting diatas kebutuhan penting. Penjagaan akan agama harus didahulukan dari jiwa, jiwa harus didahulukan dari akal, akal harus didahulukan dari keturunan, dan keturunan harus didahulukan dari harta.
Pemikiran hierarki kebutuhan al-Shaṭibi dapat dijadikan landasan bagi perekonomian Islam kontemporer saat ini. Tetapi, dengan semakin berkembangnya zaman, pemikiran hierarki tersebut juga harus dikembangkan untuk menjawab setiap persoalan yang semakin rumit. Hal ini agar kemaslahatan yang menjadi tujuan Sharī’ah dapat tercapai dengan baik. Dalam dunia perbankan, hierarki kebutuhan digunakan untuk membuat regulasi perbankan yang dirumuskan menjadi tidak kaku dan statis. Selain itu, dalam dunia perbankan, produksi maupun konsumsi harus ada hierarki yang jelas. Perlu didahulukan yang terpenting dari yang penting, dan yang penting dari yang tidak penting. Hierarki tersebut sangat perlu direalisasikan tidak lain hanyalah untuk mencapai kemaslahatan tersebut.
Tidak tersedia versi lain